PT PLN (Persero) lewat anak perusahaannya, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) akan menjalankan dua PLTU berkapasitas besar dengan memakai tehnologi Super Critical.
Ke-2 PLTU itu ialah PLTU Jawa 7 Banten memiliki 1.000 MW di Bojanegara, Banten, serta PLTU Cilacap Ekspansi 2 di Cilacap, Jawa Tengah
Kedua-duanya adalah pembangkit paling besar pertama yang akan dioperasikan serta diinginkan masuk skema Jawa Bali serta Commercial Of Date pada bulan Oktober 2019, serta diikuti PLTU Jawa 7 Unit 2 sebesar 1.000 MW.
"Dengan begitu, di akhir tahun ini, kami PJB akan menjalankan penambahan pembangkit sebesar 2.000 MW dari PLTU Cilacap Ekspansi 2 serta PLTU Jawa 7 Unit 1, dan awal 2020, makin bertambah lagi 1.000 MW dari PLTU Jawa 7 Unit 2, " kata Direktur Operasi I PJB, Sugiyanto, waktu terima lawatan media di kantornya, di Surabaya, Kamis (21/3/2019).
Ikut mengikuti Sugiyanto dalam acara jumpa media itu diantaranya Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN I Made Suprateka serta Sekretaris Perusahaan PJB M Bardan.
Menurut Sugiyanto, penambahan dua PLTU jumlah besar dengan keseluruhan daya 3.000 MW itu akan tingkatkan kemampuan pembangkit PJB dari sekarang seputar 11.000 MW jadi 14.000 MW pada awal 2020.
"Penambahan pembangkit-pembangkit ini tentu saja akan tingkatkan keunggulan skema kelistrikan terutamanya interkoneksi Jawa-Bali, " imbuhnya.
Di luar pembangkit yang dioperasikan PJB pada skema interkoneksi Jawa-Bali akan mendapatkan penambahan daya dari beberapa pembangkit yang lain pada 2019.
Pembangkit-pembangkit yang diperkirakan bekerja di Jawa-Bali itu diantaranya: PLTU Lontar Unit 4, Banten 315 MW, Blok 2 PLTG Grati, Jawa Timur 160 MW, serta Steam Turbin PLTGU Tanjung Priok Blok M, Jakarta 200 MW.
Sekarang, beban pucuk skema Jawa-Bali sampai 27.070 MW serta bertambah 1.400 MW jadi 28.470 MW di akhir 2019. Sesaat, penambahan daya pembangkit yang diperkirakan sampai akhir 2019 minimal sampai 3.000 MW.
"Dengan begitu, skema kelistrikan interkoneksi Jawa-Bali tentu saja akan makin handal. Margin reserve (cadangan daya) semakin bertambah jadi di atas 30, %, " tuturnya.
Dibagian lain, Sugiyanto menerangkan, sat ini Jawa Timur adalah lumbung energi listrik di skema Jawa-Bali. Menurutnya, sekarang, pembangkit-pembangkit di Jawa timur memasok daya seputar 2.000 MW ke daerah barat atau Jawa Tengah, Jawa Barat, DKI Jakarta, serta Banten.
Sesaat, mengarah timur, Jawa Timur menyuplai daya ke daerah Bali lewat kabel laut sebesar 500 MW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar